Sastra Populer
Sastra populer adalah
karya sastra yang dihasilkan dengan pertimbangan untuk memenuhi selera pembaca
atau pasar. Faruk dan Suminta A. Sayuti (1997:1, 25) mengaitkan sastra populer
dengan orang banyak namun dalam pengertian yang lebih luas. Menurut mereka,
sastra populer adalah sastra yang berkaitan dengan orang banyak, dengan
sebagian besar warga masyarakat, dan bahkan keseluruhannya. Selanjutnya
Nurgiyantoro (1998: 18) menyatakan bahwa sastra populer adalah sastra yang
populer pada masanya dan banyak pembacanya, khususnya pembaca di kalangan
remaja. Sastra populer tidak menampilkan permasalahan kehidupan secara intens.
Dengan melakukan berbagai penelusuran referensi di atas, sastra populer adalah
sastra yang dihasilkan dan diciptakan dengan tujuan memenuhi selera orang
banyak (massa yang berfungsi hiburan, dan didistribusikan sebagai produk
industry/komoditi serta bersifat komersil. Pada hakikatnya sastra populer
merupakan karya sastra yang hadir semasa demi semasa. Sastra populer bersifat
artifisial dan sementara.
Jenis-jenis
Sastra Populer
1.
Puisi
Pada sastra populer, puisi populer salah satunya bisa sebagai lirik lagu populer. Mengacu pada ciri-ciri sastra populer, puisi maupun lirik lagu populer memang mencerminkan karakteristik tersebut, yaitu dari segi tema menampilkan masalah-masalah secara permukaan (ringan), hanya menyajikan rekaman kehidupan, dari segi fungsi ditujukan untuk sekedar hiburan (menghilangkan kejenuhan), dari segi bahasa cenderung memindahkan bahasa lisan menjadi bahasa tulis, dari segi sifat klise dan diulang ulang, dan pola umumnya komersil.
Pada sastra populer, puisi populer salah satunya bisa sebagai lirik lagu populer. Mengacu pada ciri-ciri sastra populer, puisi maupun lirik lagu populer memang mencerminkan karakteristik tersebut, yaitu dari segi tema menampilkan masalah-masalah secara permukaan (ringan), hanya menyajikan rekaman kehidupan, dari segi fungsi ditujukan untuk sekedar hiburan (menghilangkan kejenuhan), dari segi bahasa cenderung memindahkan bahasa lisan menjadi bahasa tulis, dari segi sifat klise dan diulang ulang, dan pola umumnya komersil.
2.
Drama
Dalam
perkembangan drama Indonesia memang tardapat apa yang dinamakan dengan drama
populer, salah satunya terdapat pada masa di mana masuknya kebudayaan barat.
Drama itu hanya berisi cerita yang fungsinya sekedar hiburan. Cerita yang
disajikan sangat tergantung dari selera penonton pada masa itu (Sumardjo,
1997:108).
3.
Prosa
Genre
sastra prosa atau jenis sastra populer yang paling menonjol kedudukannya. Hal
tersebut disebabkan oleh 1) dari sejarah kemunculan sastra populer, genre yang
paling dominan hadir di masyarakat sebagai jenis sastra hiburan adalah novel
dan cerpen, dan 2) dari segi bentuk dan format, prosa memang lebih mudah untuk
diikuti masyarakat umum. Oleh karena itu, jenis sastra populer yang berbentuk
prosa lebih beragam dibandingkan genre lainnya. Dari segi usia pembaca, sastra
populer dalam bentuk prosa dapat dibagi atas cerita (cerpen/novel) anak,
remaja, dan dewasa. Kemudian berdasarkan persoalan yang digambarkan, sastra
populer berbentuk prosa dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu
cerita misteri. thriller, cerita drama, cerita fiksi-sains (science-fiction).
Ciri-ciri
Sastra Populer
1.
Tidak terlalu serius. Isi karya-karya
sastra populer tidaklah terlalu serius seperti halnya karya sastra di era balai
pustaka sebut saja Siti Nurbaya, Mencuri Anak Perawan, Tenggelamnya Kapal Var
Der Wijk dan sebagainya. Salah satu jenis karya sastra populer yang tidak
serius yakni teenlit yang berisi kisah-kisah percintaan remaja.
2.
Banyak dikritik. Untuk menaikkan
popularitas sebuah karya sastra diperlukan banyak kritikan baik positif dan
bahkan negatif karena hal ini akan memancing curiosity of public untuk membeli
karya sastra tersebut.
3.
Komersial. Sastra populer cenderung
dibuat untuk mendapatkan keuntungan dari penjualannya.
4.
Situational. Karya-karya sastra populer
hanya terkenal sementara saja. Jika ada karya yang muncul setelahnya maka
cenderung karya sastra sebelumnya itu akan tenggelam.
5.
Kontemporer. Kontemporer dalam sastra
adalah perpaduan berbagai unsur gaya kepenulisan dalam sebuah karya sastra.
Dalam hal ini karya sastra bisa berupa perpaduan unsur klasik dan unsur modern.
6.
Over fictional. Sastra populer saat ini
dibuat dengan imajinasi yang sangat tinggi dan jauh dari kesan
peristiwa-peristiwa yang lazim terjadi di dunia nyata sebut saja Harry Potter.
Hubungan
Sastra dengan Populer
Budaya Populer
sangatlah berperan dalam lahirnya sastra populer. Hubungan sastra dengan
populer yaitu ketika budaya populer disandingkan dengan teks sastra akan
menciptakan suatu karya sastra populer atau ketika sastra bertemu budaya
populer maka akan menghasilkan sastra populer. Sudah dipastikan keduanya
memiliki pengaruh timbal balik.
Kelebihan
-
Isi cerita cenderung ringan sehingga
mudah dipahami
-
Banyak diminati masyarakat karena lebih
mengutamakan selera pembaca
Kekurangan
-
Dari sifat yang sementara itu maka
ceritanya mudah dilupakan pembaca
-
Cerita yang terkandung kurang intens
sehingga makna dalam cerita mengenai kehidupan kurang menonjol
-
Cerita yang dimuat cenderung mengandung
permasalahan yang sama atau alurnya mudah ditebak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar